Thursday, March 14, 2013

And I am still writing.


Aku tidak suka baca, tapi aku suka nulis. Aku juga gak bisa nulis cerpen atau puisi. Tapi aku suka sama keduanya. Dan hanya sebatas suka. Entah sejak kapan aku mulai menyukai tulisan-tulisan dalam bentuk cerita atau puisi. Belajar dari beberapa karya penulis hebat, aku melihat ada peluang disitu. Ya, peluangku untuk menorehkan kata per kata menjadi sebuah tulisan yang enak dibaca. Awalnya aku ragu dan bingung harus menulis apa. Mula - mula aku iseng  nulis cerpen. Satu, dua, tiga, empat tak terasa tulisanku sudah sampai halaman seratus. Waw! Amazing. Aku gak ngerti apa yang sudah aku tulis itu. Ku baca ulang tulisanku dari awal sampai akhir. Agak aneh memang. Banyak grammar dan diksi yang salah. Maklum, bukan penulis *excuse*. Kesukaanku terhadap menulis semakin kesini semakin kuat. Selesai dengan satu cerpen yang tak jelas ending-nya itu, aku mencoba menulis cerpen lain yang benar - benar pendek menyerupai cerpen. Dan untungnya cerpen keduaku ini sedikit jelas. Paling tidak, aku tidak melibatkan banyak tokoh seperti dalam cerpen satu. Sebenarnya obsesi awalku jadi sutradara jadi wajar kalau aku menggunakan banyak tokoh dalam cerpen pertamaku. Hehe. Dari cerpen keduaku, aku belajar sedikit demi sedikit pemilihan kata, penggunaan tanda baca dan juga gaya bahasa. Setidaknya aku bisa menikmati tulisanku itu. Walaupun masih belum mendekati sempurna. Yaa, namanya juga usaha. Cerpen keduaku sekarang sudah mengisi tampilan blog pabrik huruf judulnya 'Bubur Cinta Dara'. Yeaay! Akhirnya cerpenku ada yang baca. Padahal yang baca hanya aku dan pacarku aja *nangis*. Tapi gak apa-apa yang penting aku pe-de showing off  cerpen pertamaku itu *jingkrak-jingkrak*. Siapa tahu ada penerbit yang mau nerbitin karyaku. Hehe. Disana juga ada beberapa cerpenku yang lain.

***

Well, bicara tentang tulis menulis pasti gak akan lepas dari 'gaya menulis'. Setiap penulis pasti memiliki gaya menulis yang berbeda - beda. Sebagai penulis amatir, sebaiknya kita mencari referensi tentang gaya menulis dari berbagai sumber. Kita bisa melihat tulisan penulis yang kita sukai atau tulisan siapa saja yang bisa memberikan kita temuan tentang gaya apa yang sebaiknya kita pakai. Aku sendiri memakai gaya bebas. Hehe. Aku senang mencampur adukkan kata menjadi satu. Kadang formal, kadang prokem. Namanya juga anak muda. Jadi bebas - bebas aja mau pake gaya apa. Haha. Aku juga banyak belajar dari pacarku. Bagiku, sebuah keuntungan besar karena aku memiliki pacar yang jago nulis kayak dia. Terlepas dari dia seorang anak sastra, dia juga punya passion dan gaya menulis yang cukup kuat. Dia selalu mengajariku banyak hal dalam menulis. Darinya, aku jadi tahu bagaimana memilih kata-kata, menggunakan tanda baca bahkan menentukan judul cerita. Seru bukan punya pacar yang punya kesukaan pada bidang yang sama? Apalagi pacarnya lebih jago dari kita. Kadang, aku suka bertukar pikiran dengan dia. Sering malah. Aku selalu berkonsultasi sama dia sebelum menulis sesuatu. Kadang juga aku meminta penilaian dia mengenai tulisanku. Dan tak jarang dia memujiku. Syukurlah, berarti tulisanku layak untuk dibaca. Hehe. Aku sering menulis sesuatu untuk dia. Kadang puisi, kadang curahan hati. Semakin hari aku semakin senang menulis. Aku bermimpi bisa membuat sebuah buku dimana didalamnya aku dan dia yang menjadi tokoh utama. Aku juga berkhayal suatu hari nanti akan ada sebuah buku yang menceritakan perjalanan cinta kami. Semoga saja. Setiap mimpi pasti diwujudkan. Begitupun mimpiku. Aku harus mewujudkannya. Supaya kelak, anak cucuku bisa membaca karya amatirku. Aku akan tetap menulis selama aku mampu. Dan aku tidak akan pernah berhenti menulis tentang dia. Tentang cinta kami. Tentang kehidupan baru kami nanti. Tentang anak - anak kami. Tentang segalanya. My every single word is all about you.

No comments:

Post a Comment