Monday, March 18, 2013

Lelah


Sakit yang kurasakan di bagian kepalaku semakin hebat saja. Aku tidak tahu apa yang ada di belakang kesakitan ini. Semoga hanya masuk angin biasa. Sudah dua minggu ini kondisi badanku sedang tidak stabil. Kadang panas, kadang dingin. Kadang sakit kepala, kadang sakit tenggorokan. Begitu dan begitu terus. Aku capek dengan semua rutinitas ini. Bahkan terlalu capek untuk selalu merasakan sakitnya disalahkan keadaan. Aku hanya seorang karyawan biasa yang sedang belajar mengenai sebuah proses menuju kesuksesan. Aku juga punya banyak mimpi yang ingin aku wujudkan secepatnya.Tapi semua itu butuh waktu. Mungkin sebentar, mungkin juga akan sangat lama. Aku tidak pernah berhenti memikirkan hal apa yang akan aku lakukan jika sudah tidak bekerja nanti. Aku selalu meyakinkan diriku bahwa suatu hari nanti aku bisa mewujudkan mimpi besarku itu. Namun aku hanya manusia biasa yang selalu berusaha menang dari keadaan. Aku tahu, ada seseorang yang selalu ingin waktuku untuknya. Tetapi waktuku sama seperti orang lain. Sama seperti dirinya. Aku berusaha adil untuk membagi waktuku yang kadang harus tersita dengan tanggung jawabku yang lain. Aku butuh dia, tapi aku berusaha untuk tidak egois. Ada waktu ketika dia harus denganku, ada waktunya juga ketika dia harus dengan kewajibannya yang lain. Aku mengerti. Tetapi kadang keinginan untuk dimengerti seperti itu, tidak aku dapatkan darinya. Mungkin memang tugasku yang harus selalu mengerti keadaan-keadaan terjepit seperti itu. Sama halnya ketika dia pulang terlambat, apa aku marah? Tidak. Sekalipun itu tidak ada sangkut pautnya dengan tanggung jawab dia, aku masih bisa memakluminya. Karena aku tahu, itu bukan salah dia. Juga bukan salahku. Yang salah hanyalah keadaan. Dan aku tidak mungkin menyalahkan keadaan yang sudah jelas - jelas terjadi.

***

Mungkin sudah sangat sering untuk kami memperdebatkan masalah ini. Dan sudah banyak pula air mata yang aku habiskan untuk menyelesaikannya. Meskipun kenyatannya tidak pernah selesai. Dan selama aku masih bekerja disini, masalah itu tidak akan menyentuh titik temu. Aku tidak diam. Aku selalu berusaha mencari celah untuk keluar dari sini. Tapi setidaknya, biarkan aku merasakan hasil dari jerih payahku selama satu tahun lebih di perusahaan ini. Setidaknya sampai aku keluar nanti. Aku hanya butuh waktu. Itu saja. Aku bukan orang yang terlena oleh materi. Ada beberapa alasanku bertahan di perusahaan yang sudah tidak sehat ini. Dan alasan - alasan itu mungkin saja bisa berguna untukku ketika aku sudah tak lagi disini. Aku bukan seorang profesional yang sudah mahir bekerja. Aku hanya seorang mahasiswa biasa yang baru merasakan panasnya dunia kerja. Paling tidak, disini aku mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru yang bisa aku jadikan pijakan untuk mimpi - mimpiku. Juga mimpinya. Itu yang sulit dia mengerti disini. Wajar kalau dia selalu berpikiran negatif tentang pekerjaanku. Semoga dia hanya berpikiran negatif pada pekerjaanku. Bukan padaku. Aku tahu, pekerjaanku banyak menyita waktuku dengannya. Tetapi itu tidak lantas mengharuskanku menjadi korban terus menerus. Aku bekerja. Dia pun sama. Tetapi cara pandang kami yang berbeda. Dan aku tidak tahu harus bagaimana menyatukannya.

***

Aku lelah. Ya, aku sangat lelah. Namun aku yakin akan ada waktunya dimana semua lelah ini terbayar lunas. Aku tidak ingin lelah ini sia - sia. Semua yang aku rasakan sekarang, kelak harus membawaku ke tempat yang lebih nyaman. Aku percaya itu. Aku sedang memperjuangkan apa yang ingin aku wujudkan. Hanya waktu yang bisa menunjukkan semuanya. Dan tidak ada seorangpun yang bisa mengatur waktu dan keadaan mereka sendiri. Begitupun aku. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Hingga lelah berganti jengah.

No comments:

Post a Comment